Ikan Mengarungi Lautan Mencari Air

Bismillahirrahmanirrahim,

Ada seekor ikan yang mengarungi lautan luas tidak bertepi hanya untuk mencari dan melihat air …. Kira-kira air itu benar-benar ada apa ngak ya?… dimana bersemayamnya ? … wujudnya seperti apa ya ? ….hari berganti hari bulan berganti bulan tahun berganti tahun yang dirindukan dan disayangi belum juga terkabul…. Tidak berputus asa si ikan itu akhirnya dia menanyakan kepada ikan yang sudah bertemu kepada air …..

Kira-kira saya harus bagaimana lagi untuk mencari lagi air itu pak? , Loh kamu koq mencari air, berarti selama ini kamu itu bodoh dan buta mata hatimu, kemana saja kamu belajar koq sampai tidak bisa bertemu air? …mencari dan ingin bertemu itu tanda-tanda bahwa kamu itu belum mengenal betul apa yang kamu sayangi dan kamu rindui …


Selama ini, tempat kamu hidup, kamu tinggal, bergerak dan diamnya semuanya diliputi oleh air, air itu tidak jauh dari-mu dan tidak dekat darimu, dia meliputi kamu kemana saja kamu berada, menghadap timur, barat, selatan, utara dan mana saja pasti kamu tidak akan lepas dari air itu…

Ikan yang sudah tua itu mulai membacakan al Qur’an surat Al Baqarah 115,

“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah.

Al Qur’an surat Qaf ayat 16,

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat leher,

Kamu itu ngajinya hebat, dzikirnya hebat, shalawatnya hebat tetapi sayang sekali, kamu ngak mengerti air, yang kamu lakukan itu semata-mata karena adanya syurga dan neraka, adanya bahagia dan celaka, adanya su’ul khatimah dan khusnul khatimah, adanya enak dan tidak enaknya saja … Belum sampai semuanya karena Allah …. Semuanya hanya ucapan saja, tidak ada yg benar-benar karena Allah….Karena Allahnya hanya sandiwara saja tidak di-ilmui tidak dipelajari …

Gak sadar selama ini kamu bergerak, bisa melihat, mendengar, berbicara, semua organ-organ tubuhmu masih berfungsi, ya karena air semata, kamu bisa shalat, dzikir, shalawat dan beramal sholeh lainnya semuanya itu karena air dulu sudah menulis di catatan lauhul mahfudznya bahwa kamu jadi orang baik, makanya sekarang bisa kamu mengerjakan semuanya itu …

Mulailah pak ikan membacakan potongan surat an Nisa 78 ,

 “Katakanlah: “semuanya (datang) dari sisi Allah.”

Berarti yang baik dan jahatnya sudah ada catatannya semua ya pak ikan?, yah.. kamu itu masih Tanya-tanya yang seperti itu kaya ikan teri saja, ya pasti jangan sampai kamu ragu sedikitpun tentang itu

Mulailah lagi pak ikan membacakan surat al An’am 59,

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)”

Kalau begitu…… mengapa saya mesti beramal baik pak kalau semuanya sudah ditulis, “loh kamu tau gak akhir hidup kamu nantinya seperti apa, tau nggak kamu akan panjang hidupmu, tau gak nanti bahagia apa celaka akhirnya ?
Ya gak tau pak, kalau begitu bersegeralah melakukan kebaikan karena siapa tau kita ditulis menjadi golongannya orang-orang yang bahagia nantinya … siapa yang mengenal akan air pasti dia akan bersungguh-sungguh untuk menjadikan hidupnya penuh rasa terima kasih kepada-Nya …

Lha bagaimana ikan yang sama sekali ngak ngerti akan air, tidak perduli akan air, menggangap air itu tidak ada sama sekali?, ya sudah berarti rezekinya hanya itu saja ….

Ya kita ini juga hampir sama sang ikan tadi, ada yang gak peduli sama Allah, ada yang kepingin kenal sama Allah, ada yang kepingin melihat Allah, ada yang cinta sama Allah, ada yang sayang sama Allah, ada yang merindukan Allah, ada yang kenal sama Allah, ada yang berterima kasih sama Allah dan banyak lagi yg lainnya …

Padahal Allah tidak membikin dinding apa-apa sama sekali sama kita, cuma prasangka kita saja yang selama ini membuat dinding itu ada, loh kita ini siapa, munculnya saja baru-baru ini, kekuatannya amat lemah sekali koq bisa mendindingi Allah, menutupi Allah, lah siapa kita siapa Allah …

Allah itu ada dari dahulunya dahulu memang sudah ada …. Sebelum adanya sesuatu ya Allah itulah yang menciptakan sesuatu, gak mungkin kita yang baru ada kemarin sore ini tiba-tiba merasa ada dan Allah-nya yang gak ada, terus kita cari biar ketemu, memangnya Allah itu hilang ….

Luar biasanya lagi kitanya merasa mampu melakukan ini dan itu dengan sendirinya … kitanya yang kelihatan.. Allahnya yang gak kelihatan itulah yang berlaku selama ini … kita berjasa melakukan kebaikan ini dan itu gak ngerti bahwa Allah lah yang membuat sandiwara kehidupan kita ini bisa seperti itu..

Allah itu meliputi penglihatanmu, pendengaranmu, pembicaraanmu, gerak-gerikmu, bahagia celakamu, amal sholehmu, kenal dan gak kenalmu, ilmu dan sebagainya itu semua diliputi oleh Allah, kita hanya menjalani rekaman kehidupan yang sudah ditulis oleh Allah sekarang ini ….

Episode kehidupan kita semuanya sudah ada, kita mohonlah kepada Allah, agar, kita menjadi ciptaan yang disenangi oleh Allah, dicintai Allah, disayangi Allah, kalau Allah senang ya apa aja nanti pasti dikasih , apalagi kalau Allah bahagia dengan kita ….

Berperanlah di kehidupan ini dengan sebaik-baiknya, dengan seridho-ridhonya, dengan sebagus-bagusnya terus pelajari, terus minta sama Allah biar ilmu itu ada pada kita, bisa memilikinya seperti ilmunya para Nabi dan para Wali-Nya …

Ya mudah2an Allah ridho dengan perjuangan kita yang lemah ini untuk mengenalnya, kembali kepada-Nya dengan kembali yang ridho dan diridhoi oleh-Nya……amiiin

* Dari Al Hikam